Mediaintelijen.id
Bekasi,20/10/2025
Bekasi — Jurnalis Pecinta Alam dan Peduli Bencana (Jurpala Indonesia) turut menghadiri kegiatan Ngopi Bareng yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Pantai Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (19/10/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari persiapan menuju peringatan Hari Relawan Internasional (International Volunteer Day) yang akan digelar pada November mendatang.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur penanggulangan bencana, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bekasi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta puluhan organisasi relawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Jurpala Indonesia Gilang Bayu Nugraha, yang hadir bersama Sekretaris Asep Sofyan dan jajaran pengurus, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif BNPB dalam memperkuat peran relawan kebencanaan di tingkat nasional.
“Saya merasa sangat bangga bahwa organisasi kami dapat berkontribusi dalam gerakan nasional dan internasional untuk membangun ketangguhan bangsa. Para relawan adalah pelopor perubahan, penggerak komunitas, sekaligus mitra strategis pemerintah,” ujar Gilang.
Menurut Gilang, relawan memiliki peran penting dalam setiap fase kebencanaan—mulai dari kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan.
“Relawan hadir di garis depan ketika masyarakat dan lembaga membutuhkan bantuan. Mereka bukan hanya tenaga di lapangan, tetapi juga jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kepercayaan serta kemampuan lokal,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana tinggi, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor hingga erupsi gunung berapi. Oleh karena itu, memperkuat kapasitas dan koordinasi relawan menjadi langkah penting dalam menjaga ketangguhan bangsa.
Melalui kolaborasi dengan BNPB dan mitra kebencanaan lainnya, Jurpala Indonesia berkomitmen untuk:
Meningkatkan kapasitas relawan secara profesional, baik melalui pelatihan teknis seperti evakuasi dan mitigasi, maupun pengembangan soft skill seperti komunikasi dan pelayanan kemanusiaan.
Memperkuat jejaring relawan di tingkat lokal dan nasional, agar respons bencana dapat dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan proporsional.
Mengedukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, karena relawan tidak hanya hadir setelah bencana terjadi, tetapi juga berperan aktif dalam mitigasi dan advokasi.
Mendukung strategi nasional pengurangan risiko bencana, agar setiap aksi relawan sejalan dengan kebijakan pemerintah dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Gilang menegaskan, kegiatan seperti Ngopi Bareng menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antarorganisasi dan memperkuat semangat kerelawanan di seluruh Indonesia.
“Relawan adalah wajah kemanusiaan bangsa. Semangat mereka menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal batas waktu maupun wilayah,” pungkasnya.
( Rbn / Red )




Social Header