Mediaintelijen.id
Bekasi,17/10/2025
Kabupaten Bekasi - Warganet menyerukan untuk memboikot Trans7 karena dengan adanya tayangan menyinggung Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Anwar Mashur. Pondok Pesantren Al-Jailani Firdaus tidak hanya berpangku tangan secara tegas Pendirinya yakni Aang Oki Firdaus memerintahkan Badan Pengurus kedua Ponpes Al-Jailani Firdaus yang berada di Kampung Bojong Santri, Bekasi dan Roudhotul Firdaus yang berada di Kampung Lengo, Karawang untuk ikut serta dalam aksi Boikot Trans7 yang digelar di Halaman Pemda Kabupaten Karawang, Jum'at 17 Oktober 2025.
Dengan mengerahkan para Santrinya yang di pimpin A Goler dan A Zakir secara kompak ikut serta dalam aksi Boikot Trans7.
Sementara di tempat titik kumpul untuk peserta aksi di Halaman Masjid Al-Jihad Karang Pawitan sudah sekitar dua ribu peserta aksi siap bergerak menuju halaman Pemda Karawang pukul 14:00 Wib.
Aksi damai pun berjalan dengan lancar dan kondusif. Ketua aksi untuk Kabupaten Karawang, Dadi Mulyadi menyerukan dalam orasinya agar pemimpin Trans7 segera datang ke Ponpes Lirboyo untuk meminta maaf.
Sekitar 30 Ponpes seKabupaten Karawang mengutus para santrinya mengikuti aksi damai tuntutan kepada pihak Trans7 berjalan mulai dari halaman Masjid Al-Jihad sampai ke halaman Kantor Bupati Karawang kurang lebih Lima ratu meter.
Dari pihak Pemda Karawang dengan sigap menyambut kedatangan peserta aksi dengan menutup rapat gerbang Kantor Pemda Karawang, terliha di dalam pagar berdiri beberpa para Polisi yang siaga untuk mengamankan akan hal yang tidak di inginkan.
Gerakan boikot ini muncul setelah Trans7 menayangkan salah satu episode program EXPOSE dengan judul yang di anggap provokatip yakni, "Santri minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?".
Tayangan tersebut membuat warganet geram karena di nilai melecehkan Kyai, santri dan Pondok Pesantren. Kemudian warganet juga menilai bahwa tayangam tersebut tidak berimbang, karena kehidupan pesantren secara sepihak. Warganet juga mendesak Trans7 untuk memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas tayangan tersebut. Dan sejumlah tokoh yang tersebar seIndonesia.
> "Kami mengecam atas ucapan pengisi suara yang mencedrai etika dalam bernegara dengan tidak mengutamakan research yang mendalam dan cermat," ucap A Zakir perwakilan dari Ponpes Al-Jailani Fidaus.
Aksi yang di mulai pukul 14:00 Wib berkahir tepat pada pukul 15:30 Wib berjalan dengan aman, damai dan kondusif.
(Abie FU)
Social Header