Mediaintelijen.id
Jakarta,30/09/2025
Jakarta – Dunia jurnalisme kembali tercoreng oleh tindakan kekerasan yang dialami seorang wartawan saat menjalankan tugasnya. Pimpinan Redaksi Media Intelijen.id, Hendra Lesmana, mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap wartawan bernama Dion Parulian Ambarita, akrab disapa Ambar, pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Peristiwa bermula ketika Ambar tengah melakukan investigasi terkait dugaan adanya home industry pengepakan makanan kucing merek Me-O yang diduga memproduksi makanan kedaluwarsa. Saat menjalankan tugas jurnalistiknya, Ambar justru mendapat perlakuan kasar berupa kekerasan fisik yang mengakibatkan matanya memar. Tidak hanya itu, peralatan kerja miliknya juga dirampas oleh pelaku.
“Perlakuan intimidatif dan kekerasan terhadap wartawan adalah tindakan biadab yang mencederai kebebasan pers. Kami mengutuk keras tindakan tersebut,” tegas Hendra Lesmana. Ia menambahkan, wartawan memiliki fungsi penting dalam menjalankan tugas kontrol sosial, sehingga segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan hak publik untuk mendapatkan informasi.
Saat ini, Ambar telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya. Hendra Lesmana mendesak pihak kepolisian untuk segera memproses laporan itu secara serius, menangkap pelaku, serta mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat.
“Kami meminta kepolisian untuk tidak main-main dalam kasus ini. Segera tangkap para pelaku dan proses hukum seadil-adilnya. Jangan sampai kasus ini dianggap sepele, karena jika dibiarkan maka akan menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers di Indonesia,” ujarnya.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di lapangan. Insiden tersebut diharapkan menjadi momentum bagi aparat penegak hukum untuk menunjukkan keberpihakan pada nilai demokrasi, perlindungan profesi jurnalis, dan tegaknya supremasi hukum di Indonesia.
( Rbn/ Red )
Social Header