Mediaintelijen.id
Bekasi,20/09/2025
Serang, mediaintelijen.id - 19 September 2025 - Aliansi Gerakan Bersama Rakyat Banten (GEBER BANTEN) kembali melakukan aksi turun ke lapangan di kawasan Sawah Luhur, Kota Serang, untuk memastikan proyek pengurugan ilegal yang telah menuai sorotan publik benar-benar dihentikan. (18/09/25)
Namun, kedatangan massa aksi justru dihadang sekelompok warga sekitar yang diduga memiliki kepentingan dengan proyek tersebut. Bahkan, beberapa peserta aksi mengalami intimidasi berupa ancaman verbal, teriakan provokatif, dan upaya penghalangan fisik.
"Kami datang dengan damai untuk memastikan bahwa proyek ilegal ini sudah dihentikan. Tapi justru yang kami terima adalah tindakan intimidatif dari oknum warga yang mencoba menakut-nakuti massa aksi," tegas Akhmad Rizky perwakilan Aliansi GEBER BANTEN.
Dirinya menilai penghadangan dan intimidasi ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan UU No. 9 Tahun 1998.
Lebih jauh, Aliansi Geber Banten menduga adanya keterlibatan pihak-pihak tertentu yang berusaha melindungi proyek pengurugan ilegal tersebut dengan memobilisasi warga sekitar. "Kami melihat ada pola sistematis, seolah rakyat dipertarungkan dengan rakyat, padahal persoalan utama adalah pelanggaran hukum oleh pengembang proyek," tambahnya.
Rizky menegaskan, proyek di Sawah Luhur tidak hanya melanggar aturan tata ruang, tetapi juga mengancam ekosistem dan merusak kawasan yang memiliki nilai sejarah serta fungsi lingkungan.
Sementara itu, Wahyudi salah satu perwakilan Aliansi Geber Banten, juga mengapresiasi langkah Pemkot Serang yang sebelumnya telah melakukan penghentian sementara proyek pengurugan di Sawah Luhur. Menurutnya, tindakan tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap aturan tata ruang dan perlindungan lingkungan. Namun demikian, Wahyudi menegaskan bahwa pengawasan dan penegakan hukum tidak boleh berhenti di atas kertas, melainkan harus benar-benar diwujudkan di lapangan.
"Gerakan kami adalah gerakan damai. Kami berdiri untuk kepentingan rakyat, lingkungan, dan sejarah Banten. Tidak boleh ada lagi praktik intimidasi yang membungkam suara masyarakat," tutup Wahyudi.
(madiQipee)
Social Header